Seorang profesor biologi yang sedang meneliti ketam (kepiting berkaki enam dan bersepit) menemukan sesuatu yang sangat menarik. Metabolisme mereka mempunyai irama yang dapat diukur dan dapat beradaptasi.
Ketam hidup di kolam-kolam pasang yang dangkal di sepanjang Samudera Atlantik. Ketika air pasang, mereka mendapat makanan. Ketika air surut, mereka beristirahat. Angka metabolisme mereka berhenti pada saat air pasang mencapai puncaknya, dan mereka tenang ketika air surut. Irama metabolisme ini tetap bertahan bahkan ketika ketam-ketam itu tertangkap dan ditempatkan ke dalam aquarium penelitian.
Sang profesor melakukan penelitian ini bergerak dari Pantai Timur hingga Chicago. Tentu saja, ia membawa serta ketam-ketam percobaannya. Mengejutkan sekali, ia menemukan bahwa irama hidup ketam-ketam itu disesuaikan dengan gerakan. Hanya dalam beberapa hari, angka metabolisme mereka naik tepat pada jam air pasang akan mencapai Chicago.
Ajaran moralnya, ketam-ketam pun mempunyai cukup indera untuk mengenal bahwa hidup memerlukan suatu irama, ketika keadaan seseorang berubah, orang itu harus menyesuaikan diri. Setiap orang masih memerlukan waktu untuk bekerja dan waktu untuk beristirahat.
0 komentar:
Posting Komentar