Kamis, 27 Oktober 2011

AKUNTANSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Selama akan ada orang di dunia ini, akan ada bisnis, dan selama ada bisnis, akan ada akuntansi. Akuntansi terlibat dalam hampir segala sesuatu dalam hidup kita apakah kita tahu atau tidak, dan pentingnya kadang-kadang bisa dilupakan. Semuanya kebutuhan akuntansi. Dari topi baseball yang Anda pakai, untuk makanan yang Anda makan, ke perusahaan tempat Anda bekerja, atau bahkan musik yang Anda dengar di radio, akuntansi dibutuhkan dan terlibat dalam semua hal langkah-langkah produksi atau operasi.
Sebuah tindakan akuntan, agregat dan laporan informasi keuangan yang diperlukan untuk kepentingan pengambilan keputusan oleh manajer organisasi, pemilik, investor, instansi pemerintah dan pengguna lainnya. Dari pernyataan sebelumnya, kita bisa melihat indikasi yang menunjukkan bagaimana akuntansi penting dalam karir. Semuanya kebutuhan akuntansi. Apakah Anda seorang dokter, atau pekerja kantor biasa, Anda masih perlu bermain dengan angka dan memperhitungkan biaya hal-hal yang Anda gunakan atau digunakan oleh orang lain. Tepat waktu dan akurat informasi mengenai operasi sangat penting untuk keberhasilan pada hari-hari baru-baru ini lingkungan bisnis berubah dengan cepat, dan akuntan adalah yang bertanggung jawab untuk fungsi bisnis kritis yang sebagian besar meskipun secara tidak langsung mempengaruhi karir kita dan kehidupan sehari-hari.
Dalam perspektif karir setiap pekerjaan harus hati-hati mengelola uang mereka, kas masuk dan keluar. Pekerjaan seperti kontraktor independen harus menganalisis berapa banyak pekerjaan akan biaya mereka dan berapa banyak mereka akan dikenakan biaya untuk pekerjaan itu. Mereka harus melacak semua biaya dan perkiraan agar tidak di bawah biaya dan untuk mengisi harga yang sesuai. Dalam bentuk yang paling sederhana, ini adalah akuntansi. Jika tidak akurat dilacak dan diperkirakan, bisnis yang kontraktor tidak akan keuntungan dan akhirnya keluar dari bisnis. Hal yang sama berlaku untuk bisnis besar, jika perusahaan atau perusahaan tidak akurat menangani operasi arus kas, tidak akan bertahan lama. karyawan hari ini Semakin banyak seperti sekretaris dan resepsionis yang diajarkan praktek akuntansi dasar untuk membantu bantuan akuntan dan untuk menjaga pembukuan yang tepat. Dengan cara ini para karyawan dapat mengatur item rendah pentingnya suatu usaha dan meninggalkan transaksi penting yang lebih tinggi untuk akuntan untuk menganalisa dan menafsirkan untuk keperluan pembuatan keputusan.
Dalam kehidupan seseorang, bisa kita katakan akuntansi akan mempromosikan gaya hidup yang lebih baik? Saya katakan, pasti ya. Pengelolaan dan pengendalian keuangan pribadi adalah subjek penting besar hari ini untuk orang. Dalam dunia yang kita hidup di hari ini, hampir tidak ada satu orang pun yang hidup tanpa utang tunggal dalam hidup mereka. Hutang mulai dari kartu kredit, cicilan mobil, hipotek, dan sebagainya, seseorang dapat menemukan diri mereka terjebak dalam kesulitan ekonomi yang dalam beberapa kasus menghancurkan hidup dan telah menjadi panggilan bangun tidur bagi banyak orang. Tidakkah baik jika kita tahu persis di mana peningkatan dan penurunan yang datang dari dan pergi, masing-masing, apa pun tingkat detail yang Anda butuhkan? Tentu saja itu akan. Banyak dari kita menghabiskan tanpa banyak berpikir tentang dampak dari tindakan. Hal ini penting untuk tahu proporsi yang dibelanjakan untuk kebutuhan dasar dan kemewahan dan bagaimana untuk memiliki keseimbangan yang tepat di seluruh pengeluaran kita. Hidup tidak semudah berkendara di jalan dengan lampu lalu lintas dan tanda-tanda sepanjang jalan, tapi kita masih perlu sinyal keuangan dalam kehidupan kita apakah kita berada dalam fase nyaman atau pada tahap bahaya yang membutuhkan bantuan. Akuntansi dapat membantu orang mendeteksi bahaya ini. Jika tidak banyak, setidaknya dapat lakukan adalah memastikan bahwa hutang Anda berada di bawah kontrol dan dikelola.

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

A. Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa).

B. Pemakaian Kata dan Kalimat
Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan serasi serta baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan atau maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan situasi pembicaraan (sepert: sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam pembicaraan, dsb.). Kata yang baku merupakan kata yang sesuai dengan ejaan (yakni: EYD). Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif.
Kalimat efektif harus :
a.  mudah dipahami oleh orang lain
b.  memenuhi unsur penting kalimat (minimal ada subjek dan predikat terutama untuk ragam tulis)
c.  menggunakan kata yang tepat dan serasi
d.  gramatikal (seperti: menggunakan pungtuasi dan kata yang baku, menggunakan struktur yang
benar, frasa selalu D-M, menggunakan kata yang morfologis, menggunakan kata yang sesuai dengan fungsinya/kedudukannya)
e.  rasional (yakni, menggunakan gagasan yang dapat dicerna oleh akal sehat)
f.  efisien (menggunakan unsur sesuai kebutuhan, tidak boleh berlebihan)
g.  tidak ambigu (tidak menimbulkan dua arti yang membingungkan)

C. Pemakaian Paragraf dalam Bahasa Indonesia
Paragraf yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah paragraf yang baik.
Paragraf ini harus :
a.  mempunyai satu pikiran utama,
b.  mempunyai koherensi yang baik (hubungan antar unsurnya sangat erat) dan semua unsurnya tersusun secara sistematis
c.  menggunakan kalimat yang efektif

Contoh penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar adalah :
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Rino : sudah saya kerjakan pak.
Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rino : Terima kasih Pak.

Sumber :
http://tunas63.wordpress.com/2008/10/26/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/
http://muthiah-muthiah.blogspot.com/2010/10/menggunakan-bahasa-indonesia-secara.html

Pemanfaatan Bahasa Indonesia Pada Tataran Non Ilmiah

Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.


Karya non ilmiah bersifat:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan  pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3.  Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.  Kritik tanpa dukungan bukti.
Ciri-ciri karangan non ilmiah:
·         ditulis berdasarkan fakta pribadi
·         fakta yang disimpulkan subyektif
·         gaya bahasa konotatif dan popular
·         tidak memuat hipotesis
·         penyajian dibarengi dengan sejarah
·         bersifat imajinatif
·         situasi didramatisir
·         bersifat persuasive

Macam-macam  karya tulis non ilmiah:
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman
contohnya :


AKU

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Contoh Lain

Sinopsis

Sebelas anak Melayu Belitong yang disebut Laskar Pelangi ini tak
menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Sebut saja Lintang,
seorang kuli kopra cilik, yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80
kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu-bahkan
terkadang hanya untuk menyanyikan lagu padamu negeri di akhir jam
sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus
seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan
sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung
mereka dalam karnaval 17 Agustus.

Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka,
indahnya petualangan mereka dan temukan diri anda tertawa, menangis,
dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Novel ini dipersembahkan
buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories dan
khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya pintu
keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan. Di tengah upaya untuk
tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi
tantangan yang besar.

referensi

http://faisal69-bhuleisme.blogspot.com/2010/11/wacana-semi-ilmiah.html
http://duanpuri.wordpress.com/2010/02/27/pemanfaatan-bahasa-indonesia-pada-tataran-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah/
http://faisal69-bhuleisme.blogspot.com/2010/10/wacana-ilmiah.html
http://silvergrey23.blogspot.com/2010/11/wacana-non-ilmiah.html
http://legend-of-eleven4.blogspot.com/2010/10/pemanfaatan-bahasa-indonesia-pada.html


Pemanfaatan Bahasa Indonesia Pada Tataran Semi Ilmiah

Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya :  berada diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Ciri khusus dari karangan semi ilmiah adalah menggunakan opini dari seseorang.

Contoh

KELAPARAN JADI PERHATIAN SERIUS

Indeks Kelaparan Dunia (GHI) tahun 2008 menunjukkan bahwa kelaparan masih merupakan perhatian serius di dunia dan terjadi perkembangan lambat dalam mengurangi keamanan pangan. Negara yang memiliki nilai GHI tertinggi kebanyakan berada di wilayah Sub-Saharan Africa dan Asia Selatan. Negara di daftar paling bawah meliputi Republik Demokrasi Kongo, Eritrea, Burundi, Republik Niger, dan Sierra Leone. Hal ini merupakan beberapa penemuan yang tertuang dalam “The Challenge of Hunger 2008: Global Hunger Index” yang dipublikasikan oleh Welthungerhilfe, International Food Policy Research Institute (IFPRI), dan Concern Worldwide. Klaus von Grebmer dan rekannya menyimpulkan bahwa pemecahan krisis pangan tersebut akan memerlukan beberapa inisiatif seperti bantuan pangan lebih bagi masyarakat miskin,
investasi lebih besar dalam bidang pertanian, dan batasan untuk menenangkan pasar pangan global.




Pemanfaatan Bahasa Indonesia Pada Tataran Ilmiah



Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Macam-macam karya tulis ilmiah :
       
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Pada dasarnya bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang telah digunakan dari kita kecil dan oleh semua aspek masyarakat Indonesia, mulai dari bentuk lisan maupun tulisan. Dari segi tulisan, pemanfaatan bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah. Tapi tidak lepas juga dalam ejaan ataupun kesalah dalam penulisan sebuah karya ilmiah, seharusnya dalam sebuah penulisan ilmiah harus mengikuti aturan atau tata cara yang ada. Agar penulisan yang disampaikan berkesan berisi dan mempunyai bobotnya, dan kata-katannya pun sopan, jelas dan bisa cepat dimegerti pembaca. Berikut adalah contoh wacana ilmiah :

Mengenal Diri Sendiri

Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.
1. Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?

Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.

2. Apakah anda jujur pada diri anda sendiri ?
Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.

3. Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang ?
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu
memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.

4. Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri ?
Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi, khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.

5. Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri ?

Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya sendiri”.  Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan
kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir.

Referensi :
http://mbuw.blogspot.com/2010/10/wacana-yang-membedakan-pemanfaatan.html
http://joerig.wordpress.com/2007/06/20/mengenal-diri-sendiri/







Rabu, 26 Oktober 2011

Manajemen Dan Kepemimpinan


a. George R.Terry, menyatakan bahwa persyaratan bagi seseorang   pemimpin adalah memiliki :
1)   Mental dan fisik yang kuat
2)   Stabilitas emosi (tidak mudah terbawa emosi)
3)   Keterampilan hubungan antar manusia
4)   Menghormati pendapat orang lain
5)   Bersifat obyektif
6)   Inisiatif
7)   Keterampilan berkomunikasi dan membimbing selain keterampilan teknis

b. Ruslan Abdulgani, menyatakan bahwa seseorang pemimpin harus memiliki kualifikasi sbb :
1)   Kelebihan dalam moral dan akhlak
2)   Kelebihan dalam jiwa dan semangat
3)   Kelebihan dalam ketajaman intelek dan persepsi
4)   Kelebihan dalam ketekunan dan keuletan jasmaniah

c.  Sugiyanto Wiryoputro, menuliskan bahwa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah :
1)   Memiliki kelebihan dalam segala hal (kapasitas lebih).
2)   Mempunyai keterampilan teknis, berkomunikasi dan mengajar.
3)   Cerdas, memiliki inisiatif, setia, jujur, adil, dan berpengalaman.
4)   Bersikap obyektif, menghormati pendapat orang lain dan tidak mudah terbawa emosi.
5)   Pemimpin berada di depan untuk memberikan teladan, berada di tengah untuk membangun dan menumbuhkan inovasi dan berada di belakang untuk memberikan semangat sambil mengikuti perkembangannya.

Kapitalis Dan Krisis Ekonomi Global


1.      Globalisasi dan Ekonomi Dunia

Perubahan dari hari kehari semakin cepat, dan bahkan makin cepat. Dengan adanya perubahan yang makin cepat tersebut, dunia makin terbuka dan kian datar (the world becomes flatter).Semakin terbuka dan datarnya bumi ini, menyebabkan antara satu Negara dengan Negara lain seperti tidak ada jarak dan batas lagi. Mobilasi barang, jasa (trade), faktor produksi dan bahkan budaya antara satu negara dengan negara lain semakin intens, gejala inilah yang dikenal dengan globalisasi. Secara harfiah, globalisasi dapat diartikan “the increase of trade (and changes of culture ?) around the world, especially by large companies producing,  trading goods  in many different countries”.

Dengan adanya globalisasi dan makin datarnya bumi ini, membuat jarak dan waktu tidak berpengaruh banyak dalam aktivitas manusia, baik itu menyangkut aktivitas ekonomi maupun aktivitas lainnya. Arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi berlangsung semakin intensif dan cepat, tak penah berhenti. Dengan adanya globalisasi, dunia praktis menjadi pasar dan komunitas yang terintegrasi, sehingga di muka bumi ini ada kecenderungan hanya ada satu pasar yaitu pasar dunia (world market), baik untuk barang-barang perdagangan (tradeables goods) maupun jasa (services). Implikasi dari adanya globalisasi dan semakin datar-nya bumi ini diantaranya  adalah semakin tajamnya kompetisi. Kompetisi dalam dunia bisnis bergeser dari antar perusahaan menjadi antar negara yang menyangkut public sector, taxation, and quality of bureaucracy.

Globalisasi merupakan isu yang dikembangkan Amerika Serikat yang dimulai dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas seperti North Amerika Free Trade Area (NAFTA), Asia Pasific Economy Cooperation (APEC),  Asean Free Trade Area (AFTA) dan lain-lain. Pasar bebas (free market) merupakan salah satu kebijakan Amerika Serikat yang dipaksakan kepada negara-negara lain dimuka bumi ini, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Dengan adanya pasar bebas, ekonomi satu negara tidak lagi bersifat tidak terpengaruh oleh ekonomi negara lain. Akibatnya ekonomi suatu negara terutama negara berkembang sangat tergantung pada ekonomi negara lain terutama pada ekonomi negara-negara kuat seperti Amerika Serikat. Sekarang timbul pertanyaan apakah dengan adanya globalisasi, ekonomi dunia akan semakin baik atau sebaliknya.

Globalisasi ekonomi yang dicanangkan oleh Amerika Serikat ke penjuru dunia, menurut Joseph E. Stigliz (2006) menjadi lokomotif awal mula petaka kehancuran ekonomi dunia pada dekade 90-an. Kehancuran ekonomi dunia pada awal dekade 90-an tersebut ditandai dengan euforia kemunculan ekonomi baru (new economy) di Amerika Serikat dengan lonjakan produktivitas yang tinggi. Perusahaan-perusahaan dot-com di AS merevolusi cara masyarakat Amerika Serikat dalam berbisnis. Bahkan kemunculan ekonomi baru ini disejajarkan dengan revolusi industri dua abad yang lalu yang telah merubah atau mentransformasi perekonomian dari sektor primer ke sektor industri. Tapi kenyataannya, fenomena ekonomi baru tersebut justru disusul dengan kemerosotan (bust) pada akhir dekade 1990-an.

Menurut Stigliz, kelemahan globalisasi pada era tahun 1990-an tersebut terletak dari sifat Amerika Serikat yang hipokrit. Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat mendesak negara-negara lain untuk membuka pasar mereka selebar-lebar-nya untuk produk-produk yang menjadi keunggulan mereka, tetapi justru mereka memberikan proteksi sektor-sektor yang menjadi keunggulan negara-negara lain terutama negara berkembang seperti sektor maritim, sektor konstruksi dan sektor pertanian. Ketidakadilan, ketidakjujuran dan imperialisme ekonomi dari globalisasi ekonomi tersebut menyebabkan globalisasi ekonomi tersebut disebut-sebut sebagai neo-liberalisme.

2. Kegagalan Globalisasi, Kegagalan Kapitalisme

Keserakahan merupakan ciri utama dari kapitalisme dan globalisasi (neo-liberalisme). Menurut Joseph E. Stiglitz, krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, dan negara ASEAN lainnya merupakan akibat dari gelembung ekonomi (bubble economic) karena pengaruh globalisasi pada awal tahun 90-an. Kenyataan menunjukkan bahwa, dengan globalisasi ekonomi, dunia ini tidak menjadi lebih makmur, apa lagi adil. Hal ini terjadi semata-mata karena kapitalisme menjelma menjadi neo-liberalisme. Agenda globalisasi tetap bergerak pada formula, pelanggengan dominasi politik dan ekonomi oleh AS dan Inggris. Ia merupakan imperilisme model baru yang mentereng dan mewah (Max Regus. MI, 22 Okt 2008 ) dengan mesin yang disebut corporatocracy yaitu korporasi, bank dan pemerintah secara bersama-sama menggunakan kekuatan finansial dan politik menuju kekuasaan global (John Perkins. 2005).

Hal tersebut menandakan imperlisme tidak pernah berakhir. Globalisasi dan energinya pada mekanisme pasar yang gagal menggeliat bersama dalam faham  neo-liberalisme yang telah terbentuk sejak awal tahun 1990-an. Implikasi dari globalisasi yang mengarah pada pelanggengan dominasi politik dan ekonomi pada satu kekuatan mengakibatkan lembaga-lembaga keuangan internasional menjadi rujukan utama bagaimana negara-negara Dunia Ketiga harus menjalankan politik pembangunan mereka.

Globalisasi ekonomi dan kapitalisme menciptakan ekonomi gelembung (bubble economic) yang mudah pecah dan jika pecah berakibat pada hacurnya ekonomi banyak negara termasuk Amerika Serikat yang merupakan negara pertama yang menggunakan kapitalis sebagai suatu sistem ekonomi, dan juga ekonomi negara-negara kecil dan negara-negara berkembang.

Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengatakan bahwa krisis ekonomi global yang terjadi saat ini merupakan akibat dari kegagalan yang komprehensip dari kapitalisme. Menurut Kevin Rudd, ketamakan dan ketakutan merupakan dua hal yang memicu keruntuhan sektor keuangan di AS dan selanjutnya menjalar keseluruh dunia (Media Indonesia 16 Okt 2008 Hal. 20). Amerika sebagai negara super power (politik dan Ekonomi) yang mencetuskan globalisasi dengan konsep kapitalis yang menjelma menjadi neo-liberalisme melalui mesin corporatocracy tersebut telah terbukti lebih banyak mengsengsara-kan masyarakat dunia dibandingkan dengan mensejahterakannya.

Krisis keuangan di Amerika yang dipicu oleh kredit macet yang dibiayai oleh perusahaan Fannie Mae dan Freddie Mac di bidang properti (subprime mortgage) selaanjutnya menyebabkan rontoknya bursa efek di seluruh dunia. Krisis keuangan tersebut dipicu oleh macetnya kredit perumahan di AS. Macetnya kredit tersebut disebabkan karena tingginya bunga yang harus mereka bayar yaitu dari 1% menjadi 5,25%. Krisis ekonomi bukan hanya kali ini saja terjadi. Krisis ekonomi yang besar pernah terjadi pada tahun 1929 yang dikenal dengan Great Depression, kemudian diikuti krisis-krisis lain pada tahun 80-an, tahun 90-an dan sekarang tahun 2008. Dari fakta tersebut terlihat bahwa krisis tersebut merupakan kejadian yang akan selalu terjadi secara siklis, dan ada kecenderungan siklus tersebut makin pendek waktunya.

Bahan Bacaan

Dwi Kuncoro Triono. 2008. Lehman Bangkrut, Kapitalisme Sekarat. Al-Wa’ie, Nomor 99 Tahun IX, 2008.
John Perkins. 2004. Confessions of an Economic Hit Man. Terjemahan Bahasa Indonesia. PT Dinastindo Adiperkasa Internasional. 2005.
Max Regus. 2008. Melampaui Ekonomi. Media Indonesia, 22 Oktober 2008.
Stiglitz, Joeph E. 2006. Dekade Keserakahan, Era ’90-an dan Awal Mula Petaka Ekonomi Dunia. Marjin Kiri PT Cipta Lintas Wacana. Tangerang.





Kenalilah Faktor Penghambat Dalam Membuat Keputusan Yang Baik

Faktor-faktor penghambat yang harusa diatasi adalah sikap-sikap sbb :
a.   Meremehkan pertimbangan perasaan, karena faktor “mati rasa” yang telah berkembang di dalam diri seorang pemimpin. Emosional dan mati rasa, merupakan 2 sikap yang sangat merugikan.
b.   Takut menghadapi konflik dengan mengundurkan diri atau tidak bersiteguh dalam mempertahankan sikap karena tidak ingin diganggu oleh rasa cemas yang akan timbul sebagai akibat dari suatu keputusan.
c.    Rasa ragu-ragu, sehingga tidak mampu mendahulukan apa yang harus didahulukan atau yang dianggap terpenting.
d.   Ragu-ragu karena kurang percaya diri sebagai akibat rasa inferior (rasa rendah diri, rasa tidak layak, rasa tidak baik, dsb).
e.   Ragu-ragu karena oleh adanya tekanan psikologi berat (depresi).
f.     Ragu-ragu karena diganggu oleh pola berpikir yang sempit serta takut akan bayangan diri sendiri.
g.   Takut yang berlebihan untuk melukai perasaan orang lain dan rasa ketergantungan pada orang lain yang dianggap mampu.
h.   Digentarkan oleh rasa kecewa/kegagalan apabila keputusan yang dibuat ternyata keliru.
i.     Sikap perfeksionis dan rasa tidak yakin serta menganggap rendah orang lain sehingga bersikap takabur dan gegabah.
j.     Berpikir tidak realistis.
k.   Menganggap pendapat sendiri yang lebih benar dari pendapat orang lain sehingga bersikap tertutup.
Kunci dasar dalam membuat keputusan yang baik
a.   Memahami tujuan dan harapan yang akan dicapai
b.   Membuat prioritas dalam setiap keputusan dengan memilih prioritas yang tertinggi (utama) dengan memisahkan kepentingan yang sekunder dan tertier.
c.    Tidak terpengaruh oleh tekanan diri dan harus dalam kondisi sedang berpikiran jernih.

Kepemimpinan

Kepemimpinan (leadership) yang merupakan bagian dari manajemen adalah :
a.   Suatu teknik atau proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain, agar mereka bersedia melakukan sesuatu yang diyakini harus dilakukan (Goal Through Oders), atau
b.   Suatu proses memobilisasi orang lain untuk bekerja sama ke arah tujuan yang telah disepakati bersama antara pemimpin kepada bawahan.
Prosesnya ada 3 (tiga) unsur penting di dalam kepemimpinan, yaitu :
1  Adanya orang lain yang bersedia mengikuti perintah pemimpin.
2. Adanya pengaruh pemimpin kepada orang lain, yang selanjutnya menjadi pengikut.
3. Adanya kuasa atau wewenang pemimpin kepada bawahan.

Kuasa atau wewenang pemimpin, antara lain :
1.   Kuasa memberikan balas jasa terhadap apa yang dihasilkan bawahan.
2.   Kuasa memaksa atau kuasa memberikan dukungan.
3.   Kuasa formal berdasarkan ajaran atau hukum.
4.   Kuasa agar orang lain meniru pola perilaku atau kuasa panutan.
5.   Kuasa berdasarkan pengetahuan dan keahlian.

Umumnya orang yang jadi pemimpin mempunyai daya kepemimpinan dengan berbagai jalan, diantaranya :
1.   Menunjukkan karakteristik tertentu,
Misalnya: pandai, cerdas, percaya diri, dan berbicara lancar.
2.   Menunjukkan perilaku tertentu,
Misalnya: konsultatif, partisipatif, tegas, konsekuen, dan konsisten.





Rahasia Keberhasilan

Seorang usahawan yang sukses pernah ditanya tentang rahasia kesuksesan. Jawabannya meringkaskan sukses dalam tiga kata “dan kemudian beberapa”. Ia belajar lebih awal dalam hidup bahwa perbedaan antara orang yang pas-pasan dan orang yang benar-benar berhasil dapat dkatakan hanya dalam tiga kata itu. Orang yang paling berhasil melakukan apa yang diharapkan dan kemudian beberapa!
Teringat saya pada suatu perkataan “Majulah lebih jauh daripada apa yang diharapkan. Berjalanlah lebih jauh sedikit”.
Biarkan kata-kata dan kemudian beberapa menjadi obat penguat bagi semangatmu. Berilah dengan sikap dermawan dan ikhlas waktu dan kemampuanmu dan kemudian beberapa. Penuhilah kewajiban-kewajibanmu, jadilah orang yang dipercayai dan kemudian beberapa. Berusahalah sedapat mungkin dalam segala hal dan sepanjang ­masa dan kemudian beberapa.








Hidup Perlu Irama

Seorang profesor biologi yang sedang meneliti ketam (kepiting berkaki enam dan bersepit) menemukan sesuatu yang sangat menarik. Metabolisme mereka mempunyai irama yang dapat diukur dan dapat beradaptasi.
Ketam hidup di kolam-kolam pasang yang dangkal di sepanjang Samudera Atlantik. Ketika air pasang, mereka mendapat makanan. Ketika air surut, mereka beristirahat. Angka metabolisme mereka berhenti pada saat air pasang mencapai puncaknya, dan mereka tenang ketika air surut. Irama metabolisme ini tetap bertahan bahkan ketika ketam-ketam itu tertangkap dan ditempatkan ke dalam aquarium penelitian.
Sang profesor melakukan penelitian ini bergerak dari Pantai Timur hingga Chicago. Tentu saja, ia membawa serta ketam-ketam percobaannya. Mengejutkan sekali, ia menemukan bahwa irama hidup ketam-ketam itu disesuaikan dengan  gerakan. Hanya dalam beberapa hari, angka metabolisme mereka naik tepat pada jam air pasang akan mencapai Chicago.
Ajaran moralnya, ketam-ketam pun mempunyai cukup indera untuk mengenal bahwa hidup memerlukan suatu irama, ketika keadaan seseorang berubah, orang itu harus menyesuaikan diri. Setiap orang masih memerlukan waktu untuk bekerja dan waktu untuk beristirahat.







Rahasia Kehidupan

Seorang anak kecil berumur delapan tahun mendekati seorang laki-laki tua di depan sebuah sumur. Ia menatap mata laki-laki tua itu, dan berkata “Saya mengerti bahwa bapak adalah seorang laki-laki yang sangat bijaksana, saya ingin mengetahui rahasia kehidupan”.
Laki-laki tua itu menatap anak kecil itu dan menjawab “Saya telah merenung banyak sepanjang hidup saya, dan rahasia kehidupan itu dapat diringkaskan dalam empat kata.
Pertama adalah berpikir. Pikiran tentang nilai-nilai dengan mana engkau akan menghayati/menjalani hidupmu.
Kedua adalah percaya. Percayalah pada dirimu sendiri berdasarkan pikiranmu mengenai nilai-nilai yang akan engkau pakai untuk menghayati hidupmu.
Ketiga adalah mimpi. Bermimpilah tentang hal-hal yang mungkin, berdasarkan kepercayaanmu pada dirimu sendiri dan nilai-nilai yang akan engkau pakai untuk menghayati hidupmu.
Keempat adalah berani. Beranilah untuk membuat mimpi-mimpimu menjadi kenyataan, didasarkan pada kepercayaan pada dirimu sendiri dan nilai-nilaimu yang engkau anut.
Dengan itu ia berkata kepada anak kecil itu “Berpikir, Percaya, Mimpi, dan Berani”.