Selasa, 06 November 2012

Audit Kinerja


Pada dasarnya proses audit, baik itu untuk audit keuangan, audit kepatuhan, audit manajemen, audit program, dan audit jenis lainnya scara umum hampir sama. Perbedaan yang mendasar antara satu macam audit dengan audit yang lainnya terletak pada penentuan dan pelaksanaan tugas-tugas khusus (spesific tasks) yang menggambarkan kekhususan dari masing-masing audit. Sturktur audit kinerja terdiri atas : tahap pengenalan dan perencanaan, tahap pengauditan, tahap pelaporan, dan tahap penindaklanjutan.

Masalah mendasar dalam audit kinerja adalah belum adanya indikator kinerja (kriteria audit) yang pasti bagi setiap organisasi. Hal ini wajar, mengingat output dari suatu program belum tentu dapat diukur dengan pasti. Kesulitan pengukuran kinerja juga dimungkinkan bila suatu program dalam pelaksanaannya memakan waktu lebih dari satu tahun. Untuk tujuan audit kinerja tahun tertentu, ada kemungkinan organisasi kesulitan untuk menentukan ukuran keberhasilan ataupun kegagalan program tersebut.

Proses audit kinerja pada akhirnya akan menghasilkan serangkaian rekomendasi untuk perbaikan kinerja suatu organisasi. Rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh auditor diharapkan dapat segera diimplementasikan oleh pihak-pihak yag berwenang. Dalam pengimplementasian rekomendasi, auditor hanya berperan sebagai pendukung, hal ini penting untuk menjaga independensi auditor. Pengimplementasian rekomendasi secara penuh menjadi tanggung jawab unit kerja, eksekutif dan legislatif (dari sisi legal formalnya). Auditor perlu melakukan follow-up untuk memperoleh kepastian tentang tindakan yang diambil oleh manajemen berkaitan dengan rekomendasi yang diusulkan oleh auditor.

0 komentar: