Senin, 05 Desember 2011
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat,
padat, dapat menyampaikan pesan secara tepat dan dapat dipahami secara tepat
pula.
Kalimat efektif dituntut oleh empat ketepatan
yakni
1. Ketepatan pilihan kata
2. Ketepatan bentuk kata
3. Ketepatan pola kalimat
4. Ketepatan makna kalimat
Berikut adalah contoh kalimat tidak efektif serta
pembenarannya menjadi kalimat efektif :
Kalimat tidak efektif
Indonesia adalah suatu negara yang indah dan
memiliki banyak sekali sumber daya alam. Di Indonesia, banyak fauna dan flora
yang unik dan tidak ada di tempat lain. Saya begitu sangat merasa beruntung
menjadi penduduk di negeri yang indah ini. Akan tetapi, beberapa tahun ini,
banyak kerusakan alam beberapa tahun ini terjadi di Indonesia. Salah satu
penyebabnya adalah penebangan hutan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab secara liar. Penebangan hutan secara liar banyak dilakukan di
pulau Kalimantan dan Sumatra.
Kalimat Efektif
Indonesia adalah negara yang indah dan memiliki
banyak sumber daya alam. Di Indonesia, banyak fauna dan flora yang unik dan
tidak ada di tempat lain. Saya merasa beruntung menjadi penduduk di negeri yang
indah ini. Akan tetapi, beberapa tahun ini, banyak kerusakan alam terjadi di
Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah penebangan hutan secara liar.
Penebangan hutan secara liar banyak dilakukan di pulau Kalimantan dan Sumatra.
Sumber:
http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2050669-pengertian-kalimat-efektif/#ixzz1ffBYJ2DX
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
05.59
0
komentar
Selasa, 22 November 2011
Kerangka Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Kerangka Karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya, pokok- pokok yang akan dibicarakan, pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan.
Adapun tujuan pembuatan kerangka karangan adalah :
1. Agar karangan tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan.
2. Agar pokok pikiran-pokok pikiran tersusun secara runut dan rapi.
3. Agar tidak ada pokok pikiran yang kontradiktif dalam karangan.
1. Agar karangan tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan.
2. Agar pokok pikiran-pokok pikiran tersusun secara runut dan rapi.
3. Agar tidak ada pokok pikiran yang kontradiktif dalam karangan.
Pada dasarnya kerangka karangan terdiri dari bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Pada bagian pendahuluan, dirumuskan secara ringkas latar belakang pentingnya suatu tema dibahas. Bagian isi memuat point-point pokok pikiran yang akan ditulis, sedangkan pada bagian penutup berisi kesimpulan dan atau saran-saran.
A. Pendahuluan
Budaya politik suatu bangsa merupakan seperangkat pengetahuan, keyakinan, sikap, perasaan, dan penilaian warga negara terhadap sistem politik, serta sikap terhadap peranannya sendiri dalam kehidupan politik bangsa itu. Budaya politik yang sesuai dengan sistem politik bangsa akan menciptakan kematangan budaya politik. Budaya politik dikembangkan melalui sosialisasi politik. Budaya politik yang dikembangkan di Indonesia adalah budaya politik partisipan karena akan sesuai dengan sistem politik indonesia yang demokratis.
B. Isi
Topik : Budaya Politik
Topik : Budaya Politik
1. Orientasi Politik dan Objek Politik
2. Tipe-tipe Budaya Politik
3. Sikap Warga Negara terhadap Peranannya sebagai Subjek Politik
4. Pentingnya Sosialisasi Politik
Budaya Politik
1. Orientasi Politik Dan Objek Politik :
1.1. Orientasi kognitif
1.1.1 Orientasi kognitif warga negara terhadap objek politik umum
1.1.2 Orientasi kognitif warga negara terhadap objek politik input
1.1.3 Orientasi kognitif warga negara terhadap objek politik output
1.2 Orientasi afektif
1.2.1 Orientasi afektif warga negara terhadap objek politik umum
1.2.2 Orientasi afektif warga negara terhadap objek politik input
1.2.3 Orientasi afektif warga negara terhadap objek politik output
1.3. Orientasi evaluatif
1.3.1 Orientasi eveluatif warga negara terhadap objek politik umum
1.3.2 Orientasi eveluatif warga negara terhadap objek politik input
1.3.3 Orientasi eveluatif warga negara terhadap objek politik output
2. Tipe-tipe Budaya Politik
2.1 Budaya politik parokial
2.2 Budaya politik subjek atau kaula
2.3 Budaya politik partisipan
3. Sikap Warga Negara Terhadap Peranannya Sebagai Subjek Politik
3.1 Orientasi yang loyal atau setia pada sistem politik (alliegensi)
3.2 Orientasi yang terasimg atau tersisihkan dari sistem politik (alienasi)
4. Pentingnya Sosialisasi Politik
4.1 Pengertian sosialisasi politik
4.2 Tipe dan agen sosialisasi politik
4.3 Pendidikan kewarganegaraan sebagi pendidikan politik
1.1. Orientasi kognitif
1.1.1 Orientasi kognitif warga negara terhadap objek politik umum
1.1.2 Orientasi kognitif warga negara terhadap objek politik input
1.1.3 Orientasi kognitif warga negara terhadap objek politik output
1.2 Orientasi afektif
1.2.1 Orientasi afektif warga negara terhadap objek politik umum
1.2.2 Orientasi afektif warga negara terhadap objek politik input
1.2.3 Orientasi afektif warga negara terhadap objek politik output
1.3. Orientasi evaluatif
1.3.1 Orientasi eveluatif warga negara terhadap objek politik umum
1.3.2 Orientasi eveluatif warga negara terhadap objek politik input
1.3.3 Orientasi eveluatif warga negara terhadap objek politik output
2. Tipe-tipe Budaya Politik
2.1 Budaya politik parokial
2.2 Budaya politik subjek atau kaula
2.3 Budaya politik partisipan
3. Sikap Warga Negara Terhadap Peranannya Sebagai Subjek Politik
3.1 Orientasi yang loyal atau setia pada sistem politik (alliegensi)
3.2 Orientasi yang terasimg atau tersisihkan dari sistem politik (alienasi)
4. Pentingnya Sosialisasi Politik
4.1 Pengertian sosialisasi politik
4.2 Tipe dan agen sosialisasi politik
4.3 Pendidikan kewarganegaraan sebagi pendidikan politik
C. Penutup
Budaya politik adalah orientasi warga negara terhadap sistem atau objek politik serta sikap terhadap peranannya sendiri dalan sistem politik. Kematangan budaya politik tergantung pada tingkat keserasian antara budaya politik dengan sistem atau struktur politik negara yang bersangkutan. Budaya politik dibentuk dan dikembangkan melalui apa yang dinamakan sosialisasi politk. Sosialisasi politik adalah proses perkembangan warga negara untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola tingkah laku politik.
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
10.31
0
komentar
Tulisan Ilmiah Populer
Tulisan Ilmiah Populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Dengan pengertian seperti ini, benar bila dikatakan bahwa ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dengan masyarakat awam.
Karakteristik
- Opini tentang suatu masalah atau peristiwa disertai fakta empiris dan teori pendukung.
- Sarana komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat (orang awam).
- Gaya bahasa populer atau bahasa media (bahasa jurnalistik) --sederhana, mudah dipahami orang awam, singkat, dan efektif (hemat kata).
- Ringkasan hasil penelitian –fakta terpenting & penting (model piramida terbalik).
- Menerjemahkan bahasa iptek yang njelimet ke dalam bahasa yang dimengerti secara umum.
- Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari.
- Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta mengaitkan dengan kebutuhan masyarakat.
Contoh Tulisan Ilmiah Populer
Bumi
Tak Pernah Diam
Teori Alfred Wagener mengatakan bahwa kerak bumi
ini selalu bergerak dan bergerak. Seperti rakit layaknya. Salah satu argumen
terkuat Wagener adalah bahwa kedua bentuk garis pantai sebelah menyebelah
Samudera Atlantik Selatan (Amerika dan Afrika Selatan) dapat dicocokkan.
Keadaan geologi daerah yang terletak sebelah menyebelah samudra Atlantik dapat
diikuti dan dikorelasikan dari pantai yang satu ke pantai di seberang samudra.
Kenyataan ini membuat Wagener memperkirakan bahwa
pada masa yang silam sekitar 200 juta tahun yang lalu di Bumi ini hanya
terdapat satu daratan yang luas yang menjadi asal semua daratan yang terdapat
di Bumi pada saat ini. Daratan itu disebut Pangaea.
Pada masa itu daratan Afrika dan Amerika Selatan
masih gandeng menjadi satu. Sedangkan Amerika Utara menjadi satu dengan daratan
Eropa/ Asia yang terletak di sebelah utara Bumi, dan di sebelah Selatannya
adalah daratan Afrika dan Antartika. Benua Australia masih melekat menjadi satu
dengan Antartika. Yang istimewa pula, ialah daratan yang kemudian dikenal
sebagai India, letaknya masih jauh dari Asia tetapi dekat dengan Antartika.
Duapuluh juta tahun kemudian terjadi suatu
peristiwa dan perubahan dahsyat yang menyebabkan daratan retak membentuk
bagian-bagian lepas yang bergerak sendiri saling menjauhi. Peta Bumi pun
berubah. Daratan terpecah menjadi dua bagian besar, yang di sebelah Selatan
disebut Gondwana, sedangkan yang di sebelah Utara disebut Laurasia. Daratan
yang kini menjadi Eropa/ Asia bergeser ke arah Utara. Amerika Selatan yang semula
menjadi satu dengan Afrika dan Amerika Utara satu dengan Eropa mulai lepas dan
berjalan ke arah Barat. Perubahan yang jauh lebih besar lagi ialah yang terjadi
pada 180 juta tahun berikutnya, yakni perubahan yang membentuk wajah Bumi
seperti sekarang ini. Amerika Utara dan Selatan bertemu dan menjadi satu
daratan yang lepas dari Eropa dan Afrika. Bersamaan dengan itu lahir pulalah
Laut Atlantik. India yang berjalan terus ke Utara setelah menempuh jarak 9.000
kilometer, akhirnya bertemu dan menjadi satu dengan daratan Asia. Peristiwa
penggabungannya melahirkan juga Pegunungan
Himalaya yang dikenal sebagai atap dunia. Begitu pula halnya dengan daratan
Australia yang semakin menjauhi Antartika dan sebaliknya semakin mendekati
Asia.
Dengan terjadinya pergeseran itu, Lahirlah
Samudra Indonesia dan Laut Tengah. Daratan Eropa dan Asia tetap satu. Afrika
yang terpecah sedikit bagian timurnya melahirkan pulau Madagaskar. Sedangkan
Antartika kelihatannya tidak bergerak dari tempatnya. Pendapat Wagener yang
mengandaikan Bumi seolah bergerak di atas ban berjalan disokong kemudian oleh
teori-teori baru yang dikenal dengan tektonik lempeng. Permukaan Bumi terdiri
dari beberapa lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari bagian
oseanis dan kontinental yang bergerak relatif satu terhadap yang lain, tebal
tiap lempeng kira-kira 80 kilometer.
Kecepatan gerak relatif lempeng-lempeng ini
berkisar antara 1 sampai 13 sentimeter per tahun. Lempeng ini dapat bergerak
karena adanya panas interior Bumi yang menyebabkan arus konvensi yang di
permukaan terlihat sebagai perpindahan horisontal. Litosfera yang terdiri dari
kulit luar yang lebih dingin, kuat, dan tegar dengan ketebalan berkisar antara
80 sampai 100 kilometer menyelubungi bagian dalam bumi yang bersifat lebih panas,
lembek, dan cair liat.
Litosfera yang baru itu dibentuk di bawah
punggungan tengah samudra, tempat zat-zat panas dari mantel naik dari dalam
menuju permukaan bumi. Bahan-bahan ini menyebar dan mendingin, bergerak ke
samping dan proses berikutnya adalah penghancuran litosfera oseanis yang lebih
tua, lebih dingin, dan padat di zona-zona subduksi pada waktu bahan-bahan ini
menukik dan tenggelam kembali ke dalam mantel.
Litosfera oseanis yang merupakan hampir 70 alas
muka bumi merupakan bagian atas yang dingin dari arus konveksi. Litosfera ini
mendingin, mengerut menjadi tebal dan mengalami penurunan sambil bergerak ke
samping menuju ke zona-zona subduksi. Sedangkan benua atau kontinen merupakan
segregasi kimia yang dihasilkan oleh fraksinasi mantel, mengalami erosi sampai
pada batas muka laut dan membeku di atas litosfera. Dan sebagai blok-blok
massif kontinen-kontinen ini diangkut oleh “ban berjalan”, kemudian dipecah
belah oleh gerak-gerak tarikan dan bergerak ke berbagai jurusan. Atas dasar itu
kemudian diduga orang bahwa besar kemungkinan di
masa-masa datang benua Antartika tetap di tempatnya sekarang, tapi mungkin
berputar-putar seperti jarum jam.
Laut Atlantik dan Lautan Indonesia akan
berkembang semakin luas. Daratan Australia akan bergerak semakin ke Utara.
Sedangkan Afrika akan kehilangan kepingannya untuk membentuk
Madagaskar-Madagaskar baru. Sebagian dari California akan terlepas dan berjalan
ke arah barat laut. Los Angeles akan tenggelam. Sedangkan kepulauan Nusantara
akan terjepit karena pergerakan Benua Australia ke arah Utara dan bukan tidak
mungkin akan menabrak Benua Asia.
Demikianlah Bumi bergerak dan bergerak terus,
seperti yang disabdakan Allah :
“Dan Engkau lihat gunung-gunung itu, engkau
sangka gunung-gunung itu diam ditempatnya, padahal gunung-gunung itu berjalan
seperti jalannya awan.” ( QS. An Nahl ayat : 88 ).
“Dan gunung benar-benar berjalan” ( QS. Ath Thuur
ayat : 10 ).
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
10.24
0
komentar
Kamis, 27 Oktober 2011
AKUNTANSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Selama akan ada orang di dunia ini, akan ada bisnis, dan selama ada bisnis, akan ada akuntansi. Akuntansi terlibat dalam hampir segala sesuatu dalam hidup kita apakah kita tahu atau tidak, dan pentingnya kadang-kadang bisa dilupakan. Semuanya kebutuhan akuntansi. Dari topi baseball yang Anda pakai, untuk makanan yang Anda makan, ke perusahaan tempat Anda bekerja, atau bahkan musik yang Anda dengar di radio, akuntansi dibutuhkan dan terlibat dalam semua hal langkah-langkah produksi atau operasi.
Sebuah tindakan akuntan, agregat dan laporan informasi keuangan yang diperlukan untuk kepentingan pengambilan keputusan oleh manajer organisasi, pemilik, investor, instansi pemerintah dan pengguna lainnya. Dari pernyataan sebelumnya, kita bisa melihat indikasi yang menunjukkan bagaimana akuntansi penting dalam karir. Semuanya kebutuhan akuntansi. Apakah Anda seorang dokter, atau pekerja kantor biasa, Anda masih perlu bermain dengan angka dan memperhitungkan biaya hal-hal yang Anda gunakan atau digunakan oleh orang lain. Tepat waktu dan akurat informasi mengenai operasi sangat penting untuk keberhasilan pada hari-hari baru-baru ini lingkungan bisnis berubah dengan cepat, dan akuntan adalah yang bertanggung jawab untuk fungsi bisnis kritis yang sebagian besar meskipun secara tidak langsung mempengaruhi karir kita dan kehidupan sehari-hari.
Dalam perspektif karir setiap pekerjaan harus hati-hati mengelola uang mereka, kas masuk dan keluar. Pekerjaan seperti kontraktor independen harus menganalisis berapa banyak pekerjaan akan biaya mereka dan berapa banyak mereka akan dikenakan biaya untuk pekerjaan itu. Mereka harus melacak semua biaya dan perkiraan agar tidak di bawah biaya dan untuk mengisi harga yang sesuai. Dalam bentuk yang paling sederhana, ini adalah akuntansi. Jika tidak akurat dilacak dan diperkirakan, bisnis yang kontraktor tidak akan keuntungan dan akhirnya keluar dari bisnis. Hal yang sama berlaku untuk bisnis besar, jika perusahaan atau perusahaan tidak akurat menangani operasi arus kas, tidak akan bertahan lama. karyawan hari ini Semakin banyak seperti sekretaris dan resepsionis yang diajarkan praktek akuntansi dasar untuk membantu bantuan akuntan dan untuk menjaga pembukuan yang tepat. Dengan cara ini para karyawan dapat mengatur item rendah pentingnya suatu usaha dan meninggalkan transaksi penting yang lebih tinggi untuk akuntan untuk menganalisa dan menafsirkan untuk keperluan pembuatan keputusan.
Dalam kehidupan seseorang, bisa kita katakan akuntansi akan mempromosikan gaya hidup yang lebih baik? Saya katakan, pasti ya. Pengelolaan dan pengendalian keuangan pribadi adalah subjek penting besar hari ini untuk orang. Dalam dunia yang kita hidup di hari ini, hampir tidak ada satu orang pun yang hidup tanpa utang tunggal dalam hidup mereka. Hutang mulai dari kartu kredit, cicilan mobil, hipotek, dan sebagainya, seseorang dapat menemukan diri mereka terjebak dalam kesulitan ekonomi yang dalam beberapa kasus menghancurkan hidup dan telah menjadi panggilan bangun tidur bagi banyak orang. Tidakkah baik jika kita tahu persis di mana peningkatan dan penurunan yang datang dari dan pergi, masing-masing, apa pun tingkat detail yang Anda butuhkan? Tentu saja itu akan. Banyak dari kita menghabiskan tanpa banyak berpikir tentang dampak dari tindakan. Hal ini penting untuk tahu proporsi yang dibelanjakan untuk kebutuhan dasar dan kemewahan dan bagaimana untuk memiliki keseimbangan yang tepat di seluruh pengeluaran kita. Hidup tidak semudah berkendara di jalan dengan lampu lalu lintas dan tanda-tanda sepanjang jalan, tapi kita masih perlu sinyal keuangan dalam kehidupan kita apakah kita berada dalam fase nyaman atau pada tahap bahaya yang membutuhkan bantuan. Akuntansi dapat membantu orang mendeteksi bahaya ini. Jika tidak banyak, setidaknya dapat lakukan adalah memastikan bahwa hutang Anda berada di bawah kontrol dan dikelola.
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
08.18
0
komentar
PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
A. Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa).
B. Pemakaian Kata dan Kalimat
Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan serasi serta baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan atau maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan situasi pembicaraan (sepert: sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam pembicaraan, dsb.). Kata yang baku merupakan kata yang sesuai dengan ejaan (yakni: EYD). Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif.
Kalimat efektif harus :
a. mudah dipahami oleh orang lain
b. memenuhi unsur penting kalimat (minimal ada subjek dan predikat terutama untuk ragam tulis)
c. menggunakan kata yang tepat dan serasi
d. gramatikal (seperti: menggunakan pungtuasi dan kata yang baku, menggunakan struktur yang
benar, frasa selalu D-M, menggunakan kata yang morfologis, menggunakan kata yang sesuai dengan fungsinya/kedudukannya)
benar, frasa selalu D-M, menggunakan kata yang morfologis, menggunakan kata yang sesuai dengan fungsinya/kedudukannya)
e. rasional (yakni, menggunakan gagasan yang dapat dicerna oleh akal sehat)
f. efisien (menggunakan unsur sesuai kebutuhan, tidak boleh berlebihan)
g. tidak ambigu (tidak menimbulkan dua arti yang membingungkan)
C. Pemakaian Paragraf dalam Bahasa Indonesia
Paragraf yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah paragraf yang baik.
Paragraf ini harus :
a. mempunyai satu pikiran utama,
b. mempunyai koherensi yang baik (hubungan antar unsurnya sangat erat) dan semua unsurnya tersusun secara sistematis
c. menggunakan kalimat yang efektif
Contoh penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar adalah :
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Rino : sudah saya kerjakan pak.
Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rino : Terima kasih Pak.
Sumber :
http://tunas63.wordpress.com/2008/10/26/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/
http://muthiah-muthiah.blogspot.com/2010/10/menggunakan-bahasa-indonesia-secara.html
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
07.57
0
komentar
Pemanfaatan Bahasa Indonesia Pada Tataran Non Ilmiah
Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Karya non ilmiah bersifat:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol,
tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti.
Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif
: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik
tanpa dukungan bukti.
Ciri-ciri karangan non ilmiah:
· ditulis berdasarkan fakta pribadi
· fakta yang disimpulkan subyektif
· gaya bahasa konotatif dan popular
· tidak memuat hipotesis
· penyajian dibarengi dengan sejarah
· bersifat imajinatif
· situasi didramatisir
· bersifat persuasive
Macam-macam karya tulis non ilmiah:
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman
contohnya :
AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Contoh Lain
Sinopsis
Sebelas anak Melayu Belitong yang disebut Laskar Pelangi ini tak
menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Sebut saja Lintang,
seorang kuli kopra cilik, yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80
kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu-bahkan
terkadang hanya untuk menyanyikan lagu padamu negeri di akhir jam
sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus
seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan
sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung
mereka dalam karnaval 17 Agustus.
Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka,
indahnya petualangan mereka dan temukan diri anda tertawa, menangis,
dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Novel ini dipersembahkan
buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories dan
khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya pintu
keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan. Di tengah upaya untuk
tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi
tantangan yang besar.
referensi
http://faisal69-bhuleisme.blogspot.com/2010/11/wacana-semi-ilmiah.html
http://duanpuri.wordpress.com/2010/02/27/pemanfaatan-bahasa-indonesia-pada-tataran-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah/
http://faisal69-bhuleisme.blogspot.com/2010/10/wacana-ilmiah.html
http://silvergrey23.blogspot.com/2010/11/wacana-non-ilmiah.html
http://legend-of-eleven4.blogspot.com/2010/10/pemanfaatan-bahasa-indonesia-pada.html
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
07.52
0
komentar
Pemanfaatan Bahasa Indonesia Pada Tataran Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Ciri khusus dari karangan semi ilmiah adalah menggunakan opini dari seseorang.
Contoh
KELAPARAN JADI PERHATIAN SERIUS
Indeks Kelaparan Dunia (GHI) tahun 2008 menunjukkan bahwa kelaparan masih merupakan perhatian serius di dunia dan terjadi perkembangan lambat dalam mengurangi keamanan pangan. Negara yang memiliki nilai GHI tertinggi kebanyakan berada di wilayah Sub-Saharan Africa dan Asia Selatan. Negara di daftar paling bawah meliputi Republik Demokrasi Kongo, Eritrea, Burundi, Republik Niger, dan Sierra Leone. Hal ini merupakan beberapa penemuan yang tertuang dalam “The Challenge of Hunger 2008: Global Hunger Index” yang dipublikasikan oleh Welthungerhilfe, International Food Policy Research Institute (IFPRI), dan Concern Worldwide. Klaus von Grebmer dan rekannya menyimpulkan bahwa pemecahan krisis pangan tersebut akan memerlukan beberapa inisiatif seperti bantuan pangan lebih bagi masyarakat miskin,
investasi lebih besar dalam bidang pertanian, dan batasan untuk menenangkan pasar pangan global.
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
07.51
0
komentar
Pemanfaatan Bahasa Indonesia Pada Tataran Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan
dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Macam-macam karya tulis ilmiah :
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka
karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau
simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang
pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Pada dasarnya bahasa Indonesia merupakan bahasa
nasional yang telah digunakan dari kita kecil dan oleh semua aspek masyarakat
Indonesia, mulai dari bentuk lisan maupun tulisan. Dari segi tulisan,
pemanfaatan bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ilmiah,
semi ilmiah dan non ilmiah. Tapi tidak lepas juga dalam ejaan ataupun kesalah
dalam penulisan sebuah karya ilmiah, seharusnya dalam sebuah penulisan ilmiah
harus mengikuti aturan atau tata cara yang ada. Agar penulisan yang disampaikan
berkesan berisi dan mempunyai bobotnya, dan kata-katannya pun sopan, jelas dan
bisa cepat dimegerti pembaca. Berikut adalah contoh wacana ilmiah :
Mengenal Diri Sendiri
Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal
diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier,
melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial
masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui
apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya
serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan
demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.
1. Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar
mengenal diri anda sendiri?
Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya
adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan
dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh
ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya,
terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka
mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil
penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang
justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena
banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan
ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri
mereka sendiri.
2. Apakah anda jujur pada diri anda sendiri ?
Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa
menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap
orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa
penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak,
seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam
memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira
mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya
lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui
bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah
bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri
adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih
tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.
3. Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang
telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang ?
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal
nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal
diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan
dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan
dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan
orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar
mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik
yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk
melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu
memahaminya dengan baik. Proses ini adalah
ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu terasa berat,
karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya terlebih dahulu
dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai dengan diri
saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain
proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan,
bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.
4. Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri ?
Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada
pengenalan diri adalah mengamati diri secara cermat – mengamati setiap
perasaan, pikiran, harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi
dalam diri sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi,
khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini
menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih
pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang
dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan,
kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier.
Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan
sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan
untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih
berganti.
5. Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri
?
Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri
sendiri” dengan “semaunya sendiri”.
Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian
diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan
pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang
menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan
dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik.
Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang
berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan
kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal
apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri
agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan
menumbuhkan
kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk
pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah
kemajuan karir.
Referensi :
http://mbuw.blogspot.com/2010/10/wacana-yang-membedakan-pemanfaatan.html
http://joerig.wordpress.com/2007/06/20/mengenal-diri-sendiri/
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
07.47
0
komentar
Rabu, 26 Oktober 2011
Manajemen Dan Kepemimpinan
a. George R.Terry, menyatakan bahwa persyaratan bagi seseorang pemimpin adalah memiliki :
1) Mental dan fisik yang kuat
2) Stabilitas emosi (tidak mudah terbawa emosi)
3) Keterampilan hubungan antar manusia
4) Menghormati pendapat orang lain
5) Bersifat obyektif
6) Inisiatif
7) Keterampilan berkomunikasi dan membimbing selain keterampilan teknis
b. Ruslan Abdulgani, menyatakan bahwa seseorang pemimpin harus memiliki kualifikasi sbb :
1) Kelebihan dalam moral dan akhlak
2) Kelebihan dalam jiwa dan semangat
3) Kelebihan dalam ketajaman intelek dan persepsi
4) Kelebihan dalam ketekunan dan keuletan jasmaniah
c. Sugiyanto Wiryoputro, menuliskan bahwa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah :
1) Memiliki kelebihan dalam segala hal (kapasitas lebih).
2) Mempunyai keterampilan teknis, berkomunikasi dan mengajar.
3) Cerdas, memiliki inisiatif, setia, jujur, adil, dan berpengalaman.
4) Bersikap obyektif, menghormati pendapat orang lain dan tidak mudah terbawa emosi.
5) Pemimpin berada di depan untuk memberikan teladan, berada di tengah untuk membangun dan menumbuhkan inovasi dan berada di belakang untuk memberikan semangat sambil mengikuti perkembangannya.
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
05.43
0
komentar
Kapitalis Dan Krisis Ekonomi Global
1.
Globalisasi dan Ekonomi Dunia
Perubahan dari hari kehari semakin cepat, dan
bahkan makin cepat. Dengan adanya perubahan yang makin cepat tersebut, dunia
makin terbuka dan kian datar (the world becomes flatter).Semakin terbuka dan
datarnya bumi ini, menyebabkan antara satu Negara dengan Negara lain seperti tidak
ada jarak dan batas lagi. Mobilasi barang, jasa (trade), faktor produksi dan
bahkan budaya antara satu negara dengan negara lain semakin intens, gejala
inilah yang dikenal dengan globalisasi. Secara harfiah, globalisasi dapat
diartikan “the increase of trade (and changes of culture ?) around the world,
especially by large companies producing,
trading goods in many different
countries”.
Dengan adanya globalisasi dan makin datarnya bumi
ini, membuat jarak dan waktu tidak berpengaruh banyak dalam aktivitas manusia,
baik itu menyangkut aktivitas ekonomi maupun aktivitas lainnya. Arus barang dan
jasa serta faktor-faktor produksi berlangsung semakin intensif dan cepat, tak
penah berhenti. Dengan adanya globalisasi, dunia praktis menjadi pasar dan komunitas
yang terintegrasi, sehingga di muka bumi ini ada kecenderungan hanya ada satu
pasar yaitu pasar dunia (world market), baik untuk barang-barang perdagangan
(tradeables goods) maupun jasa (services). Implikasi dari adanya globalisasi
dan semakin datar-nya bumi ini diantaranya
adalah semakin tajamnya kompetisi. Kompetisi dalam dunia bisnis bergeser
dari antar perusahaan menjadi antar negara yang menyangkut public sector,
taxation, and quality of bureaucracy.
Globalisasi merupakan isu yang dikembangkan
Amerika Serikat yang dimulai dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas
seperti North Amerika Free Trade Area (NAFTA), Asia Pasific Economy Cooperation
(APEC), Asean Free Trade Area (AFTA) dan
lain-lain. Pasar bebas (free market) merupakan salah satu kebijakan Amerika
Serikat yang dipaksakan kepada negara-negara lain dimuka bumi ini, terutama
untuk negara-negara yang sedang berkembang. Dengan adanya pasar bebas, ekonomi
satu negara tidak lagi bersifat tidak terpengaruh oleh ekonomi negara lain.
Akibatnya ekonomi suatu negara terutama negara berkembang sangat tergantung
pada ekonomi negara lain terutama pada ekonomi negara-negara kuat seperti
Amerika Serikat. Sekarang timbul pertanyaan apakah dengan adanya globalisasi,
ekonomi dunia akan semakin baik atau sebaliknya.
Globalisasi ekonomi yang dicanangkan oleh Amerika
Serikat ke penjuru dunia, menurut Joseph E. Stigliz (2006) menjadi lokomotif
awal mula petaka kehancuran ekonomi dunia pada dekade 90-an. Kehancuran ekonomi
dunia pada awal dekade 90-an tersebut ditandai dengan euforia kemunculan
ekonomi baru (new economy) di Amerika Serikat dengan lonjakan produktivitas
yang tinggi. Perusahaan-perusahaan dot-com di AS merevolusi cara masyarakat
Amerika Serikat dalam berbisnis. Bahkan kemunculan ekonomi baru ini
disejajarkan dengan revolusi industri dua abad yang lalu yang telah merubah
atau mentransformasi perekonomian dari sektor primer ke sektor industri. Tapi
kenyataannya, fenomena ekonomi baru tersebut justru disusul dengan kemerosotan
(bust) pada akhir dekade 1990-an.
Menurut Stigliz, kelemahan globalisasi pada era
tahun 1990-an tersebut terletak dari sifat Amerika Serikat yang hipokrit.
Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat mendesak negara-negara lain untuk membuka
pasar mereka selebar-lebar-nya untuk produk-produk yang menjadi keunggulan
mereka, tetapi justru mereka memberikan proteksi sektor-sektor yang menjadi
keunggulan negara-negara lain terutama negara berkembang seperti sektor
maritim, sektor konstruksi dan sektor pertanian. Ketidakadilan, ketidakjujuran
dan imperialisme ekonomi dari globalisasi ekonomi tersebut menyebabkan
globalisasi ekonomi tersebut disebut-sebut sebagai neo-liberalisme.
2. Kegagalan Globalisasi, Kegagalan Kapitalisme
Keserakahan merupakan ciri utama dari kapitalisme
dan globalisasi (neo-liberalisme). Menurut Joseph E. Stiglitz, krisis ekonomi
yang terjadi di Indonesia, dan negara ASEAN lainnya merupakan akibat dari
gelembung ekonomi (bubble economic) karena pengaruh globalisasi pada awal tahun
90-an. Kenyataan menunjukkan bahwa, dengan globalisasi ekonomi, dunia ini tidak
menjadi lebih makmur, apa lagi adil. Hal ini terjadi semata-mata karena
kapitalisme menjelma menjadi neo-liberalisme. Agenda globalisasi tetap bergerak
pada formula, pelanggengan dominasi politik dan ekonomi oleh AS dan Inggris. Ia
merupakan imperilisme model baru yang mentereng dan mewah (Max Regus. MI, 22
Okt 2008 ) dengan mesin yang disebut corporatocracy yaitu korporasi, bank dan
pemerintah secara bersama-sama menggunakan kekuatan finansial dan politik
menuju kekuasaan global (John Perkins. 2005).
Hal tersebut menandakan imperlisme tidak pernah
berakhir. Globalisasi dan energinya pada mekanisme pasar yang gagal menggeliat
bersama dalam faham neo-liberalisme yang
telah terbentuk sejak awal tahun 1990-an. Implikasi dari globalisasi yang
mengarah pada pelanggengan dominasi politik dan ekonomi pada satu kekuatan
mengakibatkan lembaga-lembaga keuangan internasional menjadi rujukan utama
bagaimana negara-negara Dunia Ketiga harus menjalankan politik pembangunan
mereka.
Globalisasi ekonomi dan kapitalisme menciptakan
ekonomi gelembung (bubble economic) yang mudah pecah dan jika pecah berakibat
pada hacurnya ekonomi banyak negara termasuk Amerika Serikat yang merupakan
negara pertama yang menggunakan kapitalis sebagai suatu sistem ekonomi, dan
juga ekonomi negara-negara kecil dan negara-negara berkembang.
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengatakan
bahwa krisis ekonomi global yang terjadi saat ini merupakan akibat dari
kegagalan yang komprehensip dari kapitalisme. Menurut Kevin Rudd, ketamakan dan
ketakutan merupakan dua hal yang memicu keruntuhan sektor keuangan di AS dan
selanjutnya menjalar keseluruh dunia (Media Indonesia 16 Okt 2008 Hal. 20).
Amerika sebagai negara super power (politik dan Ekonomi) yang mencetuskan
globalisasi dengan konsep kapitalis yang menjelma menjadi neo-liberalisme
melalui mesin corporatocracy tersebut telah terbukti lebih banyak
mengsengsara-kan masyarakat dunia dibandingkan dengan mensejahterakannya.
Krisis keuangan di Amerika yang dipicu oleh
kredit macet yang dibiayai oleh perusahaan Fannie Mae dan Freddie Mac di bidang
properti (subprime mortgage) selaanjutnya menyebabkan rontoknya bursa efek di
seluruh dunia. Krisis keuangan tersebut dipicu oleh macetnya kredit perumahan
di AS. Macetnya kredit tersebut disebabkan karena tingginya bunga yang harus
mereka bayar yaitu dari 1% menjadi 5,25%. Krisis ekonomi bukan hanya kali ini
saja terjadi. Krisis ekonomi yang besar pernah terjadi pada tahun 1929 yang
dikenal dengan Great Depression, kemudian diikuti krisis-krisis lain pada tahun
80-an, tahun 90-an dan sekarang tahun 2008. Dari fakta tersebut terlihat bahwa
krisis tersebut merupakan kejadian yang akan selalu terjadi secara siklis, dan
ada kecenderungan siklus tersebut makin pendek waktunya.
Bahan Bacaan
Dwi Kuncoro Triono. 2008. Lehman Bangkrut,
Kapitalisme Sekarat. Al-Wa’ie, Nomor 99 Tahun IX, 2008.
John Perkins. 2004. Confessions of an Economic
Hit Man. Terjemahan Bahasa Indonesia. PT Dinastindo Adiperkasa Internasional.
2005.
Max Regus. 2008. Melampaui Ekonomi. Media
Indonesia, 22 Oktober 2008.
Stiglitz, Joeph E. 2006. Dekade Keserakahan, Era
’90-an dan Awal Mula Petaka Ekonomi Dunia. Marjin Kiri PT Cipta Lintas Wacana.
Tangerang.
Diposting oleh
Andri Sianturi
di
05.42
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)