Tulisan Ilmiah Populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Dengan pengertian seperti ini, benar bila dikatakan bahwa ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dengan masyarakat awam.
Karakteristik
- Opini tentang suatu masalah atau peristiwa disertai fakta empiris dan teori pendukung.
- Sarana komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat (orang awam).
- Gaya bahasa populer atau bahasa media (bahasa jurnalistik) --sederhana, mudah dipahami orang awam, singkat, dan efektif (hemat kata).
- Ringkasan hasil penelitian –fakta terpenting & penting (model piramida terbalik).
- Menerjemahkan bahasa iptek yang njelimet ke dalam bahasa yang dimengerti secara umum.
- Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari.
- Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta mengaitkan dengan kebutuhan masyarakat.
Contoh Tulisan Ilmiah Populer
Bumi
Tak Pernah Diam
Teori Alfred Wagener mengatakan bahwa kerak bumi
ini selalu bergerak dan bergerak. Seperti rakit layaknya. Salah satu argumen
terkuat Wagener adalah bahwa kedua bentuk garis pantai sebelah menyebelah
Samudera Atlantik Selatan (Amerika dan Afrika Selatan) dapat dicocokkan.
Keadaan geologi daerah yang terletak sebelah menyebelah samudra Atlantik dapat
diikuti dan dikorelasikan dari pantai yang satu ke pantai di seberang samudra.
Kenyataan ini membuat Wagener memperkirakan bahwa
pada masa yang silam sekitar 200 juta tahun yang lalu di Bumi ini hanya
terdapat satu daratan yang luas yang menjadi asal semua daratan yang terdapat
di Bumi pada saat ini. Daratan itu disebut Pangaea.
Pada masa itu daratan Afrika dan Amerika Selatan
masih gandeng menjadi satu. Sedangkan Amerika Utara menjadi satu dengan daratan
Eropa/ Asia yang terletak di sebelah utara Bumi, dan di sebelah Selatannya
adalah daratan Afrika dan Antartika. Benua Australia masih melekat menjadi satu
dengan Antartika. Yang istimewa pula, ialah daratan yang kemudian dikenal
sebagai India, letaknya masih jauh dari Asia tetapi dekat dengan Antartika.
Duapuluh juta tahun kemudian terjadi suatu
peristiwa dan perubahan dahsyat yang menyebabkan daratan retak membentuk
bagian-bagian lepas yang bergerak sendiri saling menjauhi. Peta Bumi pun
berubah. Daratan terpecah menjadi dua bagian besar, yang di sebelah Selatan
disebut Gondwana, sedangkan yang di sebelah Utara disebut Laurasia. Daratan
yang kini menjadi Eropa/ Asia bergeser ke arah Utara. Amerika Selatan yang semula
menjadi satu dengan Afrika dan Amerika Utara satu dengan Eropa mulai lepas dan
berjalan ke arah Barat. Perubahan yang jauh lebih besar lagi ialah yang terjadi
pada 180 juta tahun berikutnya, yakni perubahan yang membentuk wajah Bumi
seperti sekarang ini. Amerika Utara dan Selatan bertemu dan menjadi satu
daratan yang lepas dari Eropa dan Afrika. Bersamaan dengan itu lahir pulalah
Laut Atlantik. India yang berjalan terus ke Utara setelah menempuh jarak 9.000
kilometer, akhirnya bertemu dan menjadi satu dengan daratan Asia. Peristiwa
penggabungannya melahirkan juga Pegunungan
Himalaya yang dikenal sebagai atap dunia. Begitu pula halnya dengan daratan
Australia yang semakin menjauhi Antartika dan sebaliknya semakin mendekati
Asia.
Dengan terjadinya pergeseran itu, Lahirlah
Samudra Indonesia dan Laut Tengah. Daratan Eropa dan Asia tetap satu. Afrika
yang terpecah sedikit bagian timurnya melahirkan pulau Madagaskar. Sedangkan
Antartika kelihatannya tidak bergerak dari tempatnya. Pendapat Wagener yang
mengandaikan Bumi seolah bergerak di atas ban berjalan disokong kemudian oleh
teori-teori baru yang dikenal dengan tektonik lempeng. Permukaan Bumi terdiri
dari beberapa lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari bagian
oseanis dan kontinental yang bergerak relatif satu terhadap yang lain, tebal
tiap lempeng kira-kira 80 kilometer.
Kecepatan gerak relatif lempeng-lempeng ini
berkisar antara 1 sampai 13 sentimeter per tahun. Lempeng ini dapat bergerak
karena adanya panas interior Bumi yang menyebabkan arus konvensi yang di
permukaan terlihat sebagai perpindahan horisontal. Litosfera yang terdiri dari
kulit luar yang lebih dingin, kuat, dan tegar dengan ketebalan berkisar antara
80 sampai 100 kilometer menyelubungi bagian dalam bumi yang bersifat lebih panas,
lembek, dan cair liat.
Litosfera yang baru itu dibentuk di bawah
punggungan tengah samudra, tempat zat-zat panas dari mantel naik dari dalam
menuju permukaan bumi. Bahan-bahan ini menyebar dan mendingin, bergerak ke
samping dan proses berikutnya adalah penghancuran litosfera oseanis yang lebih
tua, lebih dingin, dan padat di zona-zona subduksi pada waktu bahan-bahan ini
menukik dan tenggelam kembali ke dalam mantel.
Litosfera oseanis yang merupakan hampir 70 alas
muka bumi merupakan bagian atas yang dingin dari arus konveksi. Litosfera ini
mendingin, mengerut menjadi tebal dan mengalami penurunan sambil bergerak ke
samping menuju ke zona-zona subduksi. Sedangkan benua atau kontinen merupakan
segregasi kimia yang dihasilkan oleh fraksinasi mantel, mengalami erosi sampai
pada batas muka laut dan membeku di atas litosfera. Dan sebagai blok-blok
massif kontinen-kontinen ini diangkut oleh “ban berjalan”, kemudian dipecah
belah oleh gerak-gerak tarikan dan bergerak ke berbagai jurusan. Atas dasar itu
kemudian diduga orang bahwa besar kemungkinan di
masa-masa datang benua Antartika tetap di tempatnya sekarang, tapi mungkin
berputar-putar seperti jarum jam.
Laut Atlantik dan Lautan Indonesia akan
berkembang semakin luas. Daratan Australia akan bergerak semakin ke Utara.
Sedangkan Afrika akan kehilangan kepingannya untuk membentuk
Madagaskar-Madagaskar baru. Sebagian dari California akan terlepas dan berjalan
ke arah barat laut. Los Angeles akan tenggelam. Sedangkan kepulauan Nusantara
akan terjepit karena pergerakan Benua Australia ke arah Utara dan bukan tidak
mungkin akan menabrak Benua Asia.
Demikianlah Bumi bergerak dan bergerak terus,
seperti yang disabdakan Allah :
“Dan Engkau lihat gunung-gunung itu, engkau
sangka gunung-gunung itu diam ditempatnya, padahal gunung-gunung itu berjalan
seperti jalannya awan.” ( QS. An Nahl ayat : 88 ).
“Dan gunung benar-benar berjalan” ( QS. Ath Thuur
ayat : 10 ).
0 komentar:
Posting Komentar